Minggu, 16 Oktober 2011

ASKEP POST ORIF (open reduction and internal fixation )


ASKEP POST ORIF (open reduction and internal fixation )

Latar Belakang
ORIF adalah suatu bentuk pembedahan dengan pemasangan internal fiksasi pada tulang yang mengalami fraktur. Fungsi ORIF untuk mempertahankan posisi fragmen tulang agar tetap menyatu dan tidak mengalami pergeseran.
Klien akan kesulitan berjalan/bergerak setelah di lakukan tindakan ORIF, maka dari itu diberikan alat bantu untu jalan dan mobilisasi. Penulis akan membahas tentang alat bantu yang digunakan untuk klien post ORIF.

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ketereampilan Keperawatan Dasar II yang membahas mengenai alat bantu jalan dan mobilisasi post ORIF, baik pengertian, alat yang digunakan, maupun prosedur tindakannya.


A. Pengertian
Alat bantu jalan dan mobilisasi yaitu alat yang di gunakan untuk membantu klien supaya dapat berjalan dan bergerak.

B. Tujuan Tindakan
1. Untuk membantu klien berjalan
2. Untuk membantu klien bergerak
3. Menjaga supaya tidak terjadi fraktur lagi
C. Indikasi
1. Pasien penderita dan pasca stroke
2. Pasien yang menderita kelumpuhan
3. Pasien yang menderita fraktur
D. Kontra indikasi
1. Pasien dengan penurunan kesadaran
2. Pasien dengan fraktur yang parah dan belum ada penyatuan tulang
3. Pasien yang mengalami kelemahan (malaise)


E. Jenis alat yang digunakan
1. Walker
Adalah : Suatu alat yang sangat ringan, mudah dipindahkan setinggi pinggang, dan terbuat dari pipa logam. Mempunyai empat penyangga dan kaki yang kokoh.

2. Tripod
Adalah : memberi songkongan yang terbesar yang digunakan pada kaki yang mengalami sebagian atau keseluruhan paralisis atau hemiplegia (paralisis pada satu sisi). Alat bantu yang memiliki tiga kaki, yang biasa digunakan untuk orang yang kondisinya sudah bagus.

3. Kruk
Adalah : alat bantu jalan yang berbentuk segitiga sama kaki, dalam penggunaannya dihimpitkan di ketiak. Dalam penggunaan kruk apabila naik tangga kaki yang sakit terlebih dahulu, jika turun sebaliknya. Kruk sering digunakan untuk meningkatkan mobilisasi. Penggunaannya dapat temporer, seperti pada setelah kerusakan ligamen dilutut. Kruk dapat digunakan permanen (klien paralisis ekstremitas bawah). Kruk terbuat dari kayu atau logam. Ada dua tipe kruk :

3.1. strand memilki sebuah pegangan tangan dan pembalut logam yang pas memgelilingi lengan bawah, kedua-duanya harus diatur sesuai dengan tinggi klien.

3.2. Kruk Aksila terbuat dari kayu.
Kruk Aksila mempunyai garis permukaan yang seperti bantalan pada bagian atas, dimana berada tepat dibawah aksila. Pegangan tangan berbentuk batang yang dipegang setinggi telapak tgangan untuk menyokong tubuh. Ukuran panjang kruk harus diatur yang sesuai, dan klien harus diajarkan menggunakan kruk mereka dengan aman, mencapai kestabilan gaya berjalan naik turun tangga dan bangkit dari duduk.

4. Kursi Roda
Adalah : alat bantu yang digunakan untuk pasien

5. Kaki palsu
Adalah : alat bantu jalan yang menyerupai kaki yang terbuat dari fiber dan aluminium.
Gambar 5

6.Tongkat
Adalah : alat yang ringan, dapat dipindahkan, setinggi pinggang dan terbuat dari kayu atau logam.

F.Prosedur Tindakan
1.Walker
1.1.Klien memgang pemegang tangan pada batang di bagian atas, melangkah, memindahkan walker lebih lanjut dan melangkah lagi.

2.Tripod
2.1.Tripod diletakan dekat kaki yang fraktur, kemudin kaki yang sehat melangkah dan kaki sakit yang melangkah.

3.Kruk
3.1 Dalam penggunaan kruk apabila naik tangga kaki yang sakit terlebih dahulu melangkah, jika turun kaki yang sehat.

4. Kursi Roda
4.1 Posisi kursi 45 derajat dari tempat tidur, rem terkunci, memindahkan kaki istirahat.

5. Kaki Palsu
5.1 Memasukkan Stockinett pelapis puntung dulu lalu membantu pasien memasukkannya ke dalam socket.
Kemudian pasien harus dilatih mengencangkan menggunakan suspensi kemudian dilatih untuk berjalan dengan menggunakan kaki barunya.
Proses ini memang memakan waktu dan beaya sehingga prosthesis kaki yang baik.

6. Tongkat
6.1.Tongkat ini harus dipakai di sisi tubuh yang terkuat. Untuk sokongan maksimum ketika berjalan, klien menempatkan tongkat berada di depan sejauh 1 sampai 25 cm, mennjaga berat badan pada kedua kaki klien. Kaki yang terlemah bergerak maju dengan tongkat sehingga berat badan dibagi antara tongkat dan kaki yang terkuat. Kaki yang terkuat maju setelah tongkat szehingga kaki terlemah dan berat badan disokong oleh tongkat dan kaki terlemah.


KESIMPULAN

ORIF adalah suatu bentuk pembedahan dengan pemasangan internal fiksasi pada tulang yang mengalami fraktur. Fungsi ORIF untuk mempertahankan posisi fragmen tulang agar tetap menyatu dan tidak mengalami pergeseran.
Alat bantu jalan dan mobilisasi yaitu alat yang di gunakan untuk membantu klien supaya dapat berjalan dan bergerak.



DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A and Perry,Anne Griffin.(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan (edisi ke4).Jakarta : EGC

Appley,A.G and Louis Solomon.(1995).Terjemahan Ortopedi dan Fraktur Sistem Appley ( edisi ke7).Widya Medika.

Chusid, J.G.(1993).Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional (edisi empat).Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Gerhardt, j. John and Russe, A. Cotto.(1995). International SFTR Method of Measuring and Recording Joint Motion. Stugart : Hans huber Publiser.

Hassenkam ,Marie.(1999). Soft Tissue Injuries. In Atkinson Karen, et.all.Physioterapi in Orthopaedic.Philadelpia : F.A davis Company.

Kisner,Carolyn and Lynn Colby. (1996). Therapeutic Exercise Foundation and Techniques ( third edition). Philadelphia : F.A Davis Company.

Kumar, et. All. (1992). Basic Pathology (fifth edition). Philadelpia :W. B Saunder Company.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pelatihan BT&CLS RS.Dustira pelatihan BT&CLS RS.Dustira Instaldik RS. Dustira bekerjasama dengan Yayasan Ambulan Gawa...